SISTEM PRODUKSI SIARAN TELEVISI Pengantar Dunia Penyiaran
Sekarang
saya mau ngepos tentang Dunia penyiaran nih. karena kebetulan saya
belajar di SMK Karya Bahana Mandiri jurusan Multimedia. Mudah mudahan bermanfaat untuk kalian semua.
Oke
Langsung aja nihh.. kemarin saya ikut kunjungan ke stasiun televisi, disana saya belajar gimana sistem produksi televisi berjalan. Buat yang butuh ilmu ini, monggo diliat, di
like ama di share ya, kawan... :D
PRODUKSI TELEVISI
Produksi
televisi adalah suatu
proses kreatif yang
melibatkan penggunaan
peralatan-peralatan yang rumit
dan koordinasi sekelompok
individu yang mempunyai kepekaan estetis dan kemampuan
teknis untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada penonton. Di bagian
manapun kita berperan , harus
di sadari bahwa proses produksi televisi adalah suatu team
work. Bahkan dengan hanya
sebuah camera praktis sekalipun
, kita masih membutuhkan bantuan orang lain untuk memegang microphone ,
lampu ,
reflektor , atau
alat yang lain.
Supaya kita memperoleh
hasil yang maksimal.
Lebih
banyak peralatan yang kita gunakan , lebih banyak orang yang ambil bagian.
Jadi tugas utama dalam produksi televisi adalah bekerja dengan orang lain ,
baik yang berada di depan camera
( aktor ,
aktris , presenter
) ataupun yang
berada di belakang
( crew produksi , teknisi , sutradara
, dan yang sebagainya. )
PERALATAN PRODUKSI
Camera adalah peralatan
produksi televisi yang utama. semua jenis camera video pada
prinsipnya bekerja dengan cara yang sama yaitu mengubah gambar optik yang di
hasilkan oleh lensa mennjadi sinyal elektronic yang di namakan sinyal video. Sinyal
ini akhirnya di ubah kembali oleh
pesawat televisi menjadi gambar yang bisa di lihat oleh pemirsa.
Lensa
adalah bagian dari yang terpenting dari camera lensa memiliki bagian pandangan
tertentu dan menghasilkan gambar optik yang di teruskan ke permukaan tabung
atau CCD (Charge Choupled Device). Ada bermacam jenis lensa - lensa wide angle
lensa standart lensa tele akan tetapi
yang biasa di pergunakan pada camera video adalah lensa zoom.
Tripod adalah Alat
penyangga camera sangat penting untuk kestabilan gambar. Dengan menggunakan treepode
dan dolly atau pedestall. Kita bisa menggerakkan camera di lantai studio
secara luwes ,membalik kearah lain, menaikkan camera atau menurunkannya,
mengikuti obyek yang bergerak dengan stabil dan enak.
Lighting adalah Seperti mata manusia
, camera tidak
dapat melihat tanpa sinar .
pengetahuan tentang berbagai peralatan lighting ( lampu filter , dimmer
, reflektor ) sangat penting. Tanpa penyinaran yang
baik , camera
yang canggih sekalipun tak
akan mampu menghasilkan gambar yang baik.
Sebaliknya penataan lighting tak akan
bisa membantu kita memperoleh gambar yang kita inginkan . apabila
camera tidak bisa melihat dengan baik.
Tujuan lighting supaya
camera video cukup
mendapatkan cahaya untuk
melihat obyek untuk mendapatkan kesan adanya ruang waktu dan suasana
dari suatu adegan.
Sound, Walaupun
dalam istilah televisi tidak termasuk audio , namun bagian suara juga
merupakan unsur yang
penting , fungsi
audio di dalam
program televisi tidak
hanya menyajikan informasi dari gambar
( visual ) saja , tetapi juga untuk menciptakan suatu
suasana sebagai pendukungadegan , sehingga penonton bisa ikut merasakan
peristiwa atau adegan yang sedang di pertunjukkan. Gambar program televisi
sering menggoda banyak orang untuk mengabaikan audio , maka audio dalam suatu
produksi sering rendah kualitas dan mutunya. Untuk itu kita harus memberi
perhatian khusus pada unsur-unsur produksi audio.
Peralatan
– Peralatan Lainnya :
Video
cassette recorder ( VCR ) : alat
perekam caset video
Camera control unit ( CCU ) :
alat untuk mengatur camera , serta mencocokkan camera dengan peralatan lain ,
pengatur balans warna , video level dan diafragma ( IRIS ).
Time base corrector :
untuk mengoreksi kesalahan – kesalahan hasil rekaman , menstabilkan sinyal
video dari VCR apabila di transfer ke peralatan lainnya.
Switcher :
vision mixer atau di sebut juga special effects generator , untuk membuat
perpindahan gambar dari satu sumber video ke sumber video lain, menciptakan
special effects , memilih gambar dari satu sumber untuk di rekam ( on air ).
STAFF PRODUKSI
Executive Producer
Seorang
yang memprakarsai, bertanggungjawab secara keseluruhan atau memiliki modal
produksi paket acara.
Producer
Bertanggung
jawab atas seluruh produksi, dari mulai
perencanaan, penulisan naskah, produksi final dan editing . Bertanggung
jawab atas anggaran, biaya produksi dan
merorganisir segala hal, termasuk operasi
produksi dan team.
Program Director
Bertanggung
jawab atas hasil audio dan visual yang
di ciptakan, mengarahkan pemain, mengkoordinir seluruh crew baik yang berada di
control room maupun di studio floor. Director juga harus memperhatikan
beberapa monitor sekaligus , baik
monitor camera atau dari sumber video yang lain ( VTR ), dan memilih shot -
shot yang akan di rekam (ON AIR).
Technical Director
Bertanggung
jawab dalam mermpersiapkan dan menyetel semua peralatan yang akan di pergunakan
, supaya alat yang yang satu dengan lainnya bisa singkron , bertugas mengawasi
crew technic dan peralatan lainnya.
Floor Director
Bertanggung
jawab atas pelaksanaan produksi di dalam studio floor, melihat bahwa segalanya berlangsung dengan baik. Bertindak
sebagai penghubung untuk menyampaikan pesan – pesan program director pada crew
dan pemain, memberi aba – aba ( cue ) atau tanda – tanda pada pemain setelah
mendapat perintah dari sutradara .
Switcherman
Mengoperasikan
peralatan video mixer, bertanggung jawab memilih gambar diruang sub control.
Cameraman
Mempersiapkan
dan mengatur camera sehingga memperoleh gambar dengan komposisi yang baik.
Audioman
Bertanggung
jawab pada peralatan mixing , audio mixer , dan bermacam-macam sumber audio ( microphone , tape recorder mengatur balance
suara dari berbagai sumber juga mengatur penempatan microphone.
Lightingman
Bertanggung
jawab atas perencanaan dan pelaksanaan tata cahaya , mengatur penempatan sumber
cahaya , mengarahkannya , sehingga memperoleh efec yang di inginkan.
VTO
Bertanggung jawab
atas kualitas technic
hasil rekaman pada VCR ( video
cassette recorder ) , sekaligus mengoperasikannya .
TAHAPAN PRODUKSI
Suatu program acara televisi
memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang untuk dapat diproduksi.
Mulai dari materi yang menarik, tersedianya sarana dan biaya, serta organisasi
pelaksana. Suatu produksi program yang melibatkan banyak peralatan, orang dan
biaya yang besar memerlukan suatu organisasi yang rapi agar pelaksanaan
produksi jelas dan efisien.
Tahapan produksi menurut Gerrald Millerson terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan standard operation procedure (SOP),yaitu:
Tahapan produksi menurut Gerrald Millerson terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan standard operation procedure (SOP),yaitu:
1) Pra-Produksi
Perencanaan untuk 1 program mungkin bisa berhari - hari, berminggu - minggu, atau bahkan berbulan - bulan, sebelum produksi yang sesungguhnya. Program yang rumit, lebih lama waktunya yang di butuhkan dalam tahap ini. Selama tahap ini, producer dan director bekerja sama dengan penulis untuk menyempurnakan naskah. anggota team produksi utama (produser, director, dan scienic designer) mengadakan pertemuan untuk diskusi program dan bagian yang akan di tangani.
Tahap pra produksi adalah kunci
keberhasilan produksi. Kesulutan – kesulitan bisa di hindari bila
produksi telah di
rancang dan di
rencanakanjauh sebelumnya secara
hati - hati dan teliti . dengan seluruh anggota team produksi yang sadar
akan tugas dan tanggung jawabnya masing
- masing. Lebih mudah mengoreksi
masalah - masalah pada kertas selama
pra produksi .dari
pada kemudian menemukan
kesulitan - kesulitan pada saat produksi , sehingga biaya produksi bisa
di tekan . Merupakan tahap perencanaan dan persiapan dari sebuah produksi,
tahap ini meliputi :
a) Ide atau gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak dijadikan sebuah program. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan gagasan tersebut.
b) Pembuatan naskah kasar serta treatment produksi dari hasil pengembangan gagasan dan riset.
c) Perencanaan awal, tahap ini meliputi perencanaan interprestasi produksi (planning meeting), stage desain, tata cahaya, tata suara, make up, wardrobe dan fasilitas teknik.
d) Pengadaan casting dan menentukan artis, kemudian blocking dan penyempurnaan naskah.
e) Perencanaan teknis, tahap ini
untuk menentukan peralatan yang dibutuhkan sesuai konsep seperti pemilihan
kamera. Perencanaan grafis, konstruksi produksi, penyelesaian administrasi
kontrak dan perijinan, budgeting serta pemantapan produksi.
f) Rehearsal script, yaitu naskah yang digunakan untuk persiapan ketika latihan, dalam naskah ini sudah tercantum secara detil tentang setting, karakter, dialog dan adegan.
g) Pra-studio rehearsal, dimulai dengan briefing kru serta reading para pemain yang dipimpin oleh sutradara atau pengarah acara. Pengarah acara mengarahkan pemain, blocking, posisi, pengadeganan sesuai dengan treatment yang dibuat.
h) Run trough, dimana rehearsal
studio dilakukan mulai dari blocking kamera, tata cahaya, tata artistik dan
pemain melakukan latihan hingga terbiasa dan nyaman di studio.
2) Produksi
Setelah perencanaan dan persiapan matang, maka pelaksanaan produksi dimulai. Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan kru dan artis yang terlibat. Masing-masing kru melaksanakan tugasnya seperti rehearsal yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai naskah maupun rundown yang ada.
MACAM – MACAM PRODUKSI
A.
Produksi lapangan
ENG ( ELECTRONIC NEWS GATHERING ).
Produksi berita elektronic. Proses
rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah di bawa
(PORTABLE) misalnya camera
dengan vcr portable
dan 1 microphone
, dengan crew seorang juru camera di sertai seorang
sutradarayang sekaligus merangkap sebagai reporter.
EFP
( ELECTRONIC FIELD
PRODUCTION ).
Produksi lapangan
elektronik. Sama dengan ENG ,
hanya jenis program yang di produksi adalah dokumenter , sinetron , ( film
style ).
MCR ( MULTI CAMERA REMOTE ).
Produksi lapangan
dengan mempergunakan camera
lebih dari satu , dengan di bantu peralatan lain seperti swtcher , tv monitor ,
sound audio system . produksi yang di rekam adalah sinetron , musik , olah raga
, dll.
B.
Produksi studio.
LIVE
Program di
siarkan secara langsung
, tahap produksi
merupakan tahap akhir dalam
suatu proses ,
kebanyakan program –
program berita , olah
raga , upacara kenegaraan yang di siarkan secara
langsung.
VIDEO TAPING
program yang di rekam dengan video /
video cassette.
LIVE ON TAPE
Produksi yang berlangsung terus
tanpa berhenti sampai akhir program, editing hanya dalam hal - hal khusus (
insert editing ).
4. Pasca Produksi. ( pos produksi )
a. studio strike------- >
semua peralatan / setting di bongkar.
b. Video tape editing
c. Audio sweetening / dubbing
d. Evaluasi program
Apabila program acara bukan live
show maka semua shot dicatat oleh bagian pencatat dengan menyertakan timecode,
isi adegan, dan tanda bagus atau tidak. Catatan ini nantinya akan berguna saat
proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap akhir shooting
hari itu juga untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sudah bagus.
Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya.
3) Paska-produksi
Merupakan tahap akhir dari sebuah
produksi program acara televisi, setelah produksi lapangan maka materi masuk
dalam pos editing.
Tahap ini meliputi:
a) Editing
Proses penyusunan gambar menjadi sebuah cerita yang padu dan barkesinambungan sesuai konsep naskah. Dalam tahap editing ini yang pertama dilakukan adalah:
1) Editing offline
Yaitu memilah materi yang dianggap
bagus sesuai catatan selama produksi berlangsung. Kemudian dilakukan capturing
atau digitizing yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi data file. Dalam
editing offline ini gambar disusun mengikuti urutan adegan namun bisa dimulai
dari adegan manapun mungkin dari tengah awal baru akhir, baru kemudian disusun
berurutan.
2) Editing online
Tahap ini adalah penyempurnaan dari
editing offline yaitu penambahan insert, pemberian efek gambar, suara,
transisi, musik, credit title dan penyesuaian durasi tayang.
3) Mixing
Setelah semua komponen gambar dan suara selesai disusun selanjutnya adalah mixing audio sesuai standar penyiaran. Disini proporsi suara diatur mana suara yang perlu dominan dan mana yang dijadikan backsound jangan sampai suara saling mengganggu. Setelah semua selesai maka selanjutnya adalah print to tape atau diubah kembali kedalam pita kualitas broadcast.
b) Preview
Sebelum program diprint untuk disiarkan maka dilakukan preview oleh produser untuk memastikannya program sudah benar-benar fix. Jika ternyata masih terjadi kesalahan maupun perlu dikurangi atau ditambah sesuatu maka dilakukan revisi kembali. Setelah revisi fix barulah print on tape dan siap tayang. Kaset atau Tape yang digunakan masing-masing stasiun televisi belum tentu sama ada yang menggunakan jenis pita Betacam, DVCPro, DVCam dan lainnya.
c) Tranmisi
Setelah semua urusan editing selesai selanjutnya masuk pada bagian tranmisi yaitu bagian on air penyiaran program.
Studio strike------- > semua
peralatan / setting di bongkar.
Video tape editing
Audio sweetening / dubbing
Evaluasi program